Varian delta Covid-19 merupakan hasil mutasi dari virus Corona, World Health Organization (WHO) mengklasifikasikan varian ini kedalam daftar Variant of Concern yang artinya varian ini membutuhkan perhatian dan kewaspadaan yang lebih tinggi. WHO menegaskan kembali bahwa varian delta lebih rentan menyebar dibandingkan beberapa varian sebelumnya.  


Penelitian yang dilakukan Disease Control and Prevention, Guangdong, Cina menemukan varian delta berkembang lebih cepat dan dalam kadar jauh lebih tinggi di saluran pernapasan dengan presentasi 1.000 kali. Sementara Epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebutkan bahwa varian delta masih menjadi ancaman besar bagi Indonesia di tengah lonjakan kasus varian omicron, Dicky Budiman juga menyebutkan varian delta masih berpotensi menyebabkan perburukan gejala pada pasien Covid-19 dibandingkan dengan varian omicron. 


Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh laporan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) tanggal 16 Januari 2022 Bahia didapatkan temuan varian delta yang teridentifikasi berdasarkan metode pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap total 12.219 spesimen yang diperiksa. Demi mencegah penularan virus Corona kita dapat menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.


Fenomena Kemunculan Covid-19 Varian Delta
sumber: finpedia.id

GEJALA COVID-19 VARIAN DELTA 

Gejala yang dialami secara garis besar tidak sama tapi ada juga yang terinfeksi varian delta mengalami gejala serupa. Hasil riset yang dilakukan oleh National Consultant in Virology menyebutkan beberapa gejala umum varian delta antara lain

  1. Demam
  2. Nyeri otot
  3. Sakit kepala, tenggorokan
  4. Hidung tersumbat
  5. Diare
  6. Napas pendek
  7. Kehilangan nafsu makan
  8. Lelah yang berkepanjangan
  9. Kehilangan kemampuan penciuman, perasa, dan pendengaran

MENURUT PARA AHLI

Covid-19 varian delta telah bermutasi di Indonesia, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa di Indonesia telah ditemukan 22 mutasi varian delta. Temuan tersebut menjadi kewaspadaan pemerintah mencegah agar tidak berkembang lebih lanjut. Nadia juga mengatakan di kota-kota besar khususnya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur melaporkan adanya varian delta. Dimana DKI Jakarta menjadi provinsi dengan temuan varian delta terbanyak sejumlah 1.300 sudah terinfeksi varian delta. 


Ketua Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane juga mengatakan, pada dasarnya varian mutasi delta sudah ditemukan di Indonesia, maka pemerintah menggencarkan disiplin protokol kesehatan walaupun angka positivity rate di Indonesia sudah brada di bawah 1%, pemerintah juga menganjurkan untuk tetap menerapkan peduli lindungi demi memperkuat protokol kesehatan di Indonesia.

Post a Comment

Previous Post Next Post