Dewasa ini marak memperjual belikan segala obat-obatan terkhusus obat anti nyeri
dimana apabila kita salah dalam membeli kemudian di konsumsi secara rutin maka sangat
merugikan dan berdampak untuk kesehatan tubuh.
Saat kita mengalami nyeri dada dan terasa seperti terbakar, rasa asam ataupun pahit saat kita sendawa, dan merasakan mual dan ingin muntah. Sebagian orang akan mengira itu adalah pertanda asam lambung naik, dan lebih memilih obat warung yang relatif harga nya terjangkau dan lebih praktis.
Namun taukah anda, yang terkesan praktis belum tentu sehat lohh.
Berikut macam obat warung yang merugikan kesehatan lambung
1. Golongan Obat Antasida
Obat golongan ini bisa didapatkan tanpa resep dokter, di jual secara bebas. Kandungan dari antasida adalah alumunium hydroxide dan magnesium hydroxide yang bertugas untuk menekan produksi asam lambung tapi tidak memiliki kemampuan untuk menghilangkan produksi asam lambung yang tinggi.
"Sebab itu kenapa obat ini hanya dapat meredakan nyeri sesaat. Alih - alih ingin sembuh namun malah kambuh lagi" Memang terkesan praktis daripada harus pergi ke dokter jauh-jauh.
Eitss tunggu dulu. Kalau obat ini secara rutin kita konsumsi dalam jangka waktu lama justru berbahaya untuk kesehatan kita. Mengingat dewasa sering mengalami asam lambung karena pola makan yang salah dan tanpa sadar dialami sudah berbulan-bulan bahkan tahunan.
Sejatinya lambung kita memproduksi kandungan asam alami yang dikenal dengan asam klorida (HCL) dimana senyawa ini dibutuhkan lambung untuk mengoptimal proses pencernaan dan membunuh bakteri dan kuman agar tidak masuk ke dalam usus kita. Dosis obat yang tidak tepat dan aturan minum yang tidak dianjurkan maka obat yang kita konsumsi dari warung justru berbahaya untuk kesehatan kita.
Berikut adalah efek samping nya:
- Diare
- Perut kembung
- Kram Perut
- Mual dan muntah
2. Golongan NSAID dan Paracetamol
Non Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID) merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri seperti sakit kepala, dan menurunkan demam.
Dimana saat itu terjadi tubuh akan merespon dengan menggerakan sel darah putih sebagai antibodi dan melepaskan mediator inflamasi salah satunya prostaglandin yang memberikan sensasi nyeri pada lokasi tubuh yang mengalami inflamasi atau peradangan. Dimana pelepasan prostaglandin ini melalui bantuan enzim siklooksigenase (COX).
NSAID dalam mekanismenya yaitu menghambat enzim siklooksigenase (COX) dimana COX ini terdapat dua bentuk (Isoform) yaitu cox non-selektif (COX-1) dan cox selektif (COX-2).
- COX-1 disebut sebagai prostaglandin protektif (Mencegah kerusakan dari asam lambung yang meningkat ketika terjadi infeksi atau inflamasi)
- COX-2 disebut prostaglandin inflamasi (Mengaktivasi sel darah putih apabila terjadi inflamasi)
Contoh obat penghambat COX-1 seperti ibuprofen dan asam mefenamat
Sedangkan obat penghambat COX-2 seperti celexocib dan etoricoxib
Rasa nyeri adalah hal yang sangat mengganggu aktivitas kita, baik rasa nyeri itu akibat dari respon fisik ataupun sensasi yang kita rasakan. Kebanyakn dari kita selalu ingin praktis dan terkesan tidak mempertimbangkan kemungkinan buruk yang akan terjadi.
- Saat COX-1 dihambat, terjadi vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan menghambat agregasi trombosit sehingga darah tidak menggumpal. Efek samping yang merugikannya adalah hilangkan protektor dari lambung yang dapat mengakibatkan gastritis erosif.
- Saat COX-2 dihambat, terjadi vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) dan terbentuk platelet (darah menggumpal). Ketika obat penghambat COX-2 (selektif) hanya menghambat COX-2 saja menyebabkan darah menggumpal sedangkan pencegahnya yaitu COX-1 tidak dihambat. Sebab itu efek yang merugikannya adalah masalah pada kardiovaskular.
Paracetamol
Obat ini digunakan dan tidak jarang selalu mendapat pilihan utama ketika kita meriang dan nyeri kepala yang sebenarnya tidak begitu mengganggu aktivitas dalam kata lain kita hanya butuh istirahat dan perbaiki kualitas tidur saja. Kita sering mendengar dengan istilah tidak enak badan.
"Paracetamol digunakan untuk anti nyeri ringan hingga sedang seperti nyeri kepala, nyeri otot, nyeri menstruasi, nyeri gigi dan bukan nyeri yang di akibatkan oleh peradangan" Namun tidak sedikit tanpa sadar kita ketergantungan dengan obat ini, taukah apa saja efek samping nya.
Yuk simakk ulasan berikut:
Acetaminophen yang terkandung dalam paracetamol merupakan obat pereda nyeri (analgetik) dan penurun panas (antipiretik). Obat ini sangat aman dan menimbulkan sedikit efek samping namun apabila dosis dan aturan minum nya berlebihan maka juga dapat merugikan untuk tubuh. Pada dewasa tidak boleh mengkonsumsi melebihi 4000 mg/hari sedangkan pada anak-anak memiliki perhitungan dosisnya menurut berat badan.
Efek samping yang dapat terjadi:
- Nyeri perut
- Mual dan muntah
- Kerusakan organ hati
- Disfungsi organ ginjal