Spasmofilia merupakan alarm tubuh bahwa terdapat kondisi dimana saraf motorik memiliki gangguan karena adanya sensitivitas terhadap rangsangan baik itu mekanik ataupun elektrik bahkan keduanya. Saraf motorik adalah kumpulan saraf yang berada di otak, tulang belakang, dan jaringan otot yang bertugas mengatur banyak fungsi pergerakan otot tubuh manusia dan dapat disimpulkan bahwa tubuh memungkinkan dapat melakukan berbagai jenis aktivitas. Spasmofilia berkaitan dengan masalah kesehatan yang merupakan kelanjutan episode dari serangan panik (panic disorder), dan tidak menutup kemungkinan banyak faktor penyebabnya. Satu diantara banyak penderita menganggap spasmofilia merupakan tanda dari serangan jantung, pernyataan tersebut merupakan suatu keliruan karena spasmofilia bukan kondisi gawat darurat melainkan suatu sindrom atau artinya sekumpulan gejala yang harus dicari penyebabnya.
Mengenal Spasmofilia Sebagai Serangan Panik, Apakah Berbahaya? sumber: sehatq.com |
TANDA GEJALA SPASMOFILIA
1. Gejala Fisik
- Otot Leher, seseorang akan mengalami gejala seperti sakit kepala, nyeri leher, dengan sensasi kaku atau berkedut, berkeringan yang berlebihan, depresi, cemas, bahkan mengalami kejang
- Otot Perut, seseorang akan mengalami gejala seperti nyeri ulu hati, mual, muntah, dan terjadi penurunan nafsu makan
- Area Dada, seseorang akan mengalami gejala seperti nyeri dada, gangguan detak jantung, dan bahkan mengalami sesak napas
- Gangguan kecemasan
- Panik yang berkepanjangan
- Depresi
- Gangguan saraf akibat tidak seimbangnya kadar elektrolit tubuh
- Memiliki sensitivitas lebih terhadap emosi
- Mengalami stres dan depresi berkepanjangan
- Penurunan fungsi otak
DAMPAK AKIBAT SPASMOFILIA
Apabila tidak tertangani dengan cepat dan tepat maka gangguan tersebut dapat berujung pada sejumlah kondisi medis yang tidak diinginkan seperti
- Epilepsi
- Asma
- Penyakit Paru-paru Obstruktif Kronis (PPOK)
- Radang Sendi
- Migrain
- Tumor Serebral