Penyakit Crohn's Disease Tidak Boleh Diabaikan

Crohn's disease merupakan penyakit yang bersifat kronis yaitu penyakit dengan proses perjalanan yang panjang, penyakit crohn's disease adalah satu diantara banyak penyakit selain kolitis ulseratif yang melibatkan usus halus yang terdiri dari usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), usus penyerapan (ileum), dan usus besar (kolon). Crohn's disease memiliki gejala yang khas seperti dapat menyebabkan nyeri pada bagian perut dan sedikit juga penderita mengalami diare berat. Untuk penyebab pastinya belum dapat disimpulkan secara akurat namun beberapa penelitian seperti Journal International Foundation for Gastrointestinal Disorders menyebutkan bahwa penyakit ini disebabkan karena faktor genetik, gangguan pada sistem imunitas, dan kebiasaan pola makan yang buruk.

PENYEBAB CROHN'S DISEASE

  1. Reaksi Autoimun, sumber yang dinyatakan oleh Journal International Foundation for Gastrointestinal Disorders menyatakan bahwa virus ataupun bakteri dapat memicu terjadinya keliruan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang lapisan sistem pencernaan seperti usus. Reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh ini menyebabkan inflamasi atau peradangan
  2. Obat, obat golongan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), obat anti biotik, dan obat kontrasepsi dapat memperberat risiko terjadinya crohn's disease
  3. Kebiasaan Pola Makan Yang Buruk, makanan dengan kandungan lemak tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit crohn's disease

GEJALA CROHN'S DISEASE

Gejala penyakit crohn's disease tergantung pada bagian yang terlibat pada sistem pencernaan, luas peradangan, dan faktor penyerta lainnya. Sifat gejala penyakit ini adalah hilang timbul. Berikut adalah gejala umum penyakit crohn's disease

  1. Nyeri Perut
  2. Gangguan Pencernaan
  3. Diare
  4. Mual dan Muntah
  5. Hematochezia
  6. Demam
  7. Anemia
  8. Timbulnya jaringan abnormal pada fistula ani
PENCEGAHAN CROHN'S DISEASE

Secara akurat belum ada cara mencegah terjadinya crohn's disease tapi dapat kita turunkan faktor risikonya dengan melakukan perubahan kebiasaan hidup sehat seperti berhenti merokok, pola makan dengan gizi seimbang, olahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup.

Post a Comment

Previous Post Next Post