Hasil data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) pada 23 Juni 2021 menyebutkan bahwa terdapat 211 spesimen swab pada pasien Covid-19 yang memiliki genom varian baru yaitu Alfa, Beta, Gamma, Delta. Dengan sampel genom terbanyak adalah varian Delta dengan 160 spesimen, diikuti dengan varian Alfa sebanyak 45 spesimen, varian Beta sebanyak 5 spesimen, dan varian Gamma belum diketahui secara pasti. Pada dasarnya virus memiliki sifat untuk mempertahankan dirinya dari sistem kekebalan tubuh manusia, agar dapat beradaptasi dan terus berkembang biak virus akan bermutasi seiring berjalannya waktu. 

Kondisi tersebut sangat merugikan karena imunitas atau sistem kekebalan tubuh manusia akan sulit mengenali virus tersebut. Indonesia menjadi negara yang terdampak pandemi atau wabah dengan data yang tercatat pada situs covid19.co.id pada tanggal 28 Maret 2022 sebanyak 5.995.876 kasus aktif Covid-19 yang di ketahui mengalami mutasi terhadap tingkat keparahan penyakit, kecepatan penularan virus,  dan efektivitas vaksin sehingga harus mendapatkan perhatian khusus. 

Seputar Covid-19 Varian Alfa, Beta, dan Gamma

Berikut Adalah Beberapa Varian Mutasi Dari Covid-19 
sumber: Kementerian Kesehatan RI (2021)

1. Varian Alfa (B.1.1.7)

Merupakan varian dari Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Inggris pada bulan September 2020. Varian Alfa diketahui lebih cepat menular dan menyebar karena mampu bertahan dan melawan sistem kekebalan tubuh manusia. Laporan kasus menyebutkan bahwa pasien Covid-19 akan mengalami gejala yang lebih berat, namun akan lebih ringan apabila pasien tersebut sudah mendapatkan vaksin.

2. Variant Beta (B.1.351)

Merupakan varian dari Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada bulan Mei 2020. Varian Beta menurut tingkat penularan virusnya belum diketahui secara pasti, namun laporan kasus menyebutkan bahwa gejala Covid-19 varian Beta cenderung ringan pada pasien yang telah mendapatkan vaksin.


3. Varian Gamma (P.1)

Merupakan varian dari Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Brazil dan Jepang pada bulan November 2020. Hingga saat ini tingkat keparahan penyakit, kecepatan penularan virus, dan efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian Gamma masih belum diketahui secara pasti.

Post a Comment

Previous Post Next Post