Penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh yang diikuti oleh penebalan dan kekakuan pembuluh tersebut (Aterosklerosis). 

Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung. Terdapat dua jenis arteri koroner, yang sama-sama bercabang dari aorta atau pembuluh darah besar, yaitu:

1. Arteri koroner kiri utama (Left Main Coronary Artery/LMCA) Arteri ini berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. LMCA terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

  • Left Anterior Descending (LAD) berfungsi mengalirkan darah ke bagian depan dan kiri jantung
  • Circumflex (LCX) berfungsi mengalirkan darah ke bagian belakang dan sisi luar jantung

2. Arteri koroner kanan (Right Coronary Artery/RCA) Arteri ini mengalirkan darah ke serambi kanan dan bilik kanan. Selain itu, RCA juga mengalirkan darah ke nodus sinoatrial dan nodus atrioventrikular, yang mengatur ritme jantung. 

RCA terbagi menjadi right posterior descending dan acute marginal artery. Bersama LAD, RCA juga mengalirkan darah ke bagian tengah jantung, dan septum (dinding pemisah antara bilik kanan dan bilik kiri jantung).


PROSES ATEROSKLEROSIS

Aterosklerosis adalah perubahan dinding arteri yang bersifat progresif dan ditandai adanya deposit lemak, rekruitmen dan akumulasi leukosit, pembentukan foam cell, migrasi dan proliferasi miosit serta deposit matrik ekstrasel yang menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri. 

Proses aterosklerosis dimulai dengan adanya disfungsi endotel yang disebabkan karena faktor dislipidemia, hipertensi, merokok, obesitas, diabetes melitus dan faktor resiko lain seperti kelainan hemostatik.

Pada tingkat seluler, plak aterosklerosis terbentuk karena adanya sinyal yang menyebabkan sel darah seperti monosit melekat ke lumen pembuluh darah. Proses aterosklerosis terjadi melalui 4 tahap yaitu 

  1. Kerusakan endotel 
  2. Migrasi Kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL) ke dalam tunika intima
  3. Respons inflamatorik 
  4. Pembentukan kapsul fibrosis 


ATEROSKLEROSIS MENYEBABKAN SERANGAN JANTUNG?

Komplikasi aterosklerosis juga tergantung pada lokasi terjadinya penyempitan arteri tersebut, antara lain:

  1. Aterosklerosis bisa memicu serangan stroke bila penyempitan terjadi pada arteri yang berada pada organ otak
  2. Aterosklerosis yang terjadi pada tangan dan kaki, bisa mengakibatkan gangguan sirkulasi darah, sehingga berpotensi menimbulkan komplikasi berupa gangrene atau jaringan mati.
  3. Aterosklerosis yang terjadi pada ginjal bisa mengakibatkan penyakit ginjal kronis hingga gagal ginjal
  4. Aterosklerosis yang terjadi pada arteri jantung bisa menyebabkan komplikasi berupa serangan jantung, angina pektoris, dan gagal jantung


GEJALA

Penyakit jantung koroner umumnya ditandai oleh rasa tidak nyaman, nyeri (Angina) atau rasa tertekan di bagian dada. Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat menimbulkan beberapa gejala lain,seperti: 

  1. Tidak Ada Gejala (Asimptomatik)
  2. Sakit Dada Sebelah Kiri Hingga Menjalar Ke Leher Dan Lengan Kiri
  3. Sesak Nafas
  4. Aritmia (Denyut Jantung Tidak Teratur)


PENYEBAB

1. Rokok

Rokok adalah faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Kandungan nikotin dan karbon monoksida dalam asap rokok dapat membebani kerja jantung, dengan memacu jantung bekerja lebih cepat. Kedua senyawa tersebut juga meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah.

Senyawa lain dalam rokok juga dapat merusak dinding arteri jantung dan menyebabkan penyempitan. Oleh karena itu, risiko terserang penyakit jantung pada perokok hampir 25 persen lebih tinggi dibanding orang yang tidak merokok.

2. Diabetes

Diabetes menyebabkan dinding pembuluh darah menebal dan menghambat aliran darah. Penderita diabetes diketahui 2 kali lipat lebih berisiko terserang penyakit jantung koroner.

3. Trombosis

Trombosis adalah bekuan darah yang dapat terbentuk di pembuluh darah vena atau arteri. Bila terbentuk di arteri, akan menghambat aliran darah ke jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung.

4. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi membuat jantung harus bekerja lebih keras. Salah satu faktor pemicu hipertensi adalah konsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi. Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.

5. Kadar Kolesterol Tinggi

Kolesterol adalah lemak yang dihasilkan oleh hati, dan penting bagi proses pembentukan sel sehat. Meskipun demikian, kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Kolesterol terbagi dua, yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). LDL inilah yang dapat menumpuk di dinding arteri dan memicu penyempitan. Pada orang dewasa yang sehat, kadar LDL yang normal dalam darah adalah kurang dari 100 mg/dL. 

Sedangkan bagi individu berisiko mengalami penyakit jantung koroner, kadar LDL disarankan di bawah 100 mg/dL. Batas maksimal kadar LDL akan lebih rendah lagi bagi mereka yang sudah menderita penyakit jantung atau diabetes, yaitu di bawah 70 mg/dL.


FAKTOR RESIKO

  1. Hiperkoagulabilitas (Pembekuan Darah Secara Tidak Normal)
  2. Hemosistein (Kadar Asam Amino Yang Tinggi Dalam Darah)
  3. Hiperlipidemia (Kadar Lemak/lipid Termasuk Kolesterol dan Trigleserida Yang Tinggi Dalam Darah)
  4. Hipertensi
  5. Diabetes
  6. Jenis Kelamin
  7. Genetik
  8. Umur
  9. Obesitas


KOMPLIKASI

1. Angina atau nyeri dada disebabkan oleh menyempitnya arteri, sehingga jantung tidak mendapatkan cukup darah.

2. Gangguan Irama Jantung (Aritmia) Kurangnya suplai darah ke jantung atau kerusakan pada jantung akan memengaruhi impuls listrik jantung, sehingga memicu aritmia.

3. Serangan Jantung Komplikasi ini terjadi bila arteri tersumbat sepenuhnya, akibat penumpukan lemak atau gumpalan darah. Kondisi ini akan merusak otot jantung.

4. Gagal Jantung terjadi bila jantung tidak cukup kuat memompa darah. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan jantung. 


PRINSIP PENATALAKSANAAN

1. Mengurangi Perluasan Infark

  • Mengurangi Aktivitas Jantung

  1. Bedrest
  2. Puasa
  3. Analgetik
  4. Tranquilizer
  5. Beta blocker
  6. Ca antagonos

  • Perbaikan Otot Jantung

  1. Oksigen
  2. Trizedon MR


2. Perbaikan Sirkulasi

  • Melebarkan Pembuluh Koroner

  1. Nitrat 
  2. Beta blocker
  3. Ca antagonis
  4. Ace-1
  5. Katerisasi

  • Mengurangi Aktifitas Trombosit 

  1. Aspirin
  2. Clopidogrel

  • Stabilitas Plak (Statin)

  • Melarutkan Sumbatan/Fibrin

  1. Streptokinase
  2. Heparin 

  • Operasi (Coronary Artery Bypass Graft/CABG)

Post a Comment

Previous Post Next Post