Merupakan proses masuk dan berkembangbiaknya kuman penyebab infeksi kedalam saluran sistem reproduksi wanita. Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit.

Gejala infeksi saluran reproduksi perlu disadari sedini mungkin. Pada wanita, kondisi ini umumnya ditandai dengan, keputihan abnormal, gatal pada kelamin, nyeri perut bagian bawah, nyeri menstruasi, ruam di selangkangan. Apabila tidak diobati, infeksi saluran reproduksi dapat menyebabkan komplikasi.


INFEKSI ORGAN REPRODUKSI MELIPUTI

1.  Radang Panggul

Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti tuba falopi, uterus (rahim), dan ovarium. Salah satu penyebab paling sering dari radang panggul adalah infeksi bakteri akibat infeksi menular seksual. 

Radang panggul umumnya dialami oleh wanita usia 15–25 tahun yang aktif berhubungan seksual. Radang panggul bisa ditandai dengan nyeri di panggul atau perut bagian bawah. Kondisi ini perlu mendapat penanganan untuk mencegah terjadinya komplikasi, seperti kehamilan di luar kandungan (ektopik) atau kemandulan (infertilitas).

CONTOH KASUS PENYAKIT 

  • Adenomiosis

Adenomiosis adalah kondisi yang terjadi ketika lapisan permukaan rongga rahim (endometrium) tumbuh di dalam dinding otot rahim (miometrium) Dalam kondisi normal, seharusnya jaringan endometrium hanya melapisi permukaan rongga rahim. Sebagian penderita adenomiosis tidak mengalami gejala apa pun. Terkadang dapat muncul rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah atau panggul, namun hanya sesaat. Sedangkan pada penderita lainnya, adenomiosis dapat menimbulkan gejala, yaitu:

  1. Perdarahan yang deras dan berkepanjangan saat menstruasi (menorrhagia).
  2. Nyeri haid (dismenore).
  3. Rasa tertekan pada perut bagian bawah atau panggul, akibat membesarnya rahim.

Gejala pada adenomiosis menyerupai pada endometriosis yaitu terjadinya pertumbuhan lapisan endometrium di luar rahim, keduanya dapat meningkatkan resiko gangguan kesuburan atau kesulitan untuk hamil pada perempuan. 


2. Kelainan pada Mulut Rahim / Serviks (servisitis)

Mulut rahim atau serviks merupakan bagian dari saluran reproduksi wanita yang menghubungkan vagina dengan uterus (rahim). Servisitis adalah peradangan yang terjadi pada serviks atau mulut rahim. 

Serviks merupakan bagian paling bawah dari uterus (rahim) yang terhubung dengan vagina. Layaknya jaringan lain dalam tubuh, serviks juga dapat mengalami peradangan karena berbagai alasan, yaitu infeksi (misalnya infeksi menular seksual) dan faktor noninfeksi (misalnya iritasi atau alergi). Peradangan ini dapat ditunjukkan dengan perdarahan dari vagina di luar masa menstruasi, atau nyeri saat berhubungan seksual, serta keluarnya cairan abnormal dari vagina.

CONTOH KASUS PENYAKIT

  • Vaginitis

Vaginitis adalah radang vagina yang menyebabkan gatal, perih, infeksi, atau pembengkakan pada vagina. Radang vagina dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, atau virus. Penyebab paling umum dari radang vagina adalah bacterial vaginosis, infeksi jamur, trichomoniasis, dan vaginitis non infeksius

Keberadaan bakteri di vagina sebenarnya adalah hal yang normal, selama jumlahnya seimbang. Vaginitis terjadi ketika ada ketidakseimbangan bakteri normal. Ditandai dengan:

  1. Keputihan
  2. Rasa gatal
  3. Iritasi
  4. Bau amis atau busuk

PENYEBAB UTAMA VAGINITIS

  1. Berhubungan ketuban pecah dini kelahiran kurang bulan
  2. berat badan rendah
  3. HIV
  4. penyakit radang panggul
  5. infeksi pascaoperasi prosedur ginekologis


3. Infeksi pada Vulva

Vulva adalah bagian luar dari organ seksual wanita, yang meliputi bibir vagina atau labia minor, labia mayora, klitoris, dan kelenjar Bartholin yang ada di kedua sisi vagina (bukaan dari vagina).

Vulvitis adalah peradangan atau infeksi vulva yang menimbulkan gatal di area kewanitaan disertai keputihan. Vulvitis bisa disebabkan oleh beragam hal, mulai dari iritasi akibat penggunaan pembersih vagina hingga infeksi.

CONTOH KASUS PENYAKIT 

  • Vulvovaginitis

Merupakan peradangan atau infeksi pada vulva dan vagina. Kondisi ini umum dialami oleh wanita dan anak perempuan pada berbagai usia, dan mempunyai penyebab yang bervariasi. Gejala yang ditimbulkan oleh vulvovaginitis bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Secara umum, gejala yang ditimbulkan di antaranya:

  1. Tidak nyaman pada saat buang air kecil
  2. Terasa gatal pada area kelamin
  3. Iritasi pada daerah kelamin
  4. Keputihan pada vagina yang semakin lama semakin berbau tajam
  5. Terdapat peradangan sekitar labia dan daerah perineum


KASUS PENYAKIT LAINNYA PENDERITA INFEKSI REPRODUKSI

1. Abortus

Keguguran yang dialami seorang wanita sebelum minggu ke-20 yang dapat menyakitkan secara fisik maupun emosional. Jenis yang paling umum dari keguguran. Keguguran sering terjadi karena janin tidak berkembang secara normal.

Gejala berupa cairan, darah, atau jaringan yang keluar dari vagina dan nyeri pada perut atau punggung bawah. 

2. Korioamnionitis

Merupakan komplikasi kehamilan intrauteri berupa inflamasi dan/atau infeksi pada membran amniotik dan membran korionik, serta jaringan yang terkait, seperti desidua, pembuluh darah fetal, dan korda umbilikalis.

Saat ini, terdapat istilah deskriptif baru yang diajukan oleh National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), yaitu “inflamasi atau infeksi intrauteri, atau keduanya”

Korioamnionitis merupakan penyebab tersering persalinan preterm, yang menjadi penyebab utama mortalitas perinatal dan morbiditas jangka panjang pada anak. Bayi yang lahir dengan riwayat korioamnionitis juga memiliki risiko tinggi mengalami sepsis neonatorum.

3. Endometritis Pasca Salin

Setelah ibu melahirkan akan ada fase nifas dimana terjadinya pembersihan rahim yang ditandai dengan keluarnya darah seperti menstruasi, fase nifas terjadi dalam waktu 40 hari (6 minggu) setelah persalinan, apabila lewat dari waktunya sangat memungkinkan terjadinya endometritis.  

Endometritis adalah kondisi peradangan pada dinding rahim yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri. Jenis bakteri yang menyebakan endometritis antara lain adalah Trichomonas foetus, Campylobacter foetus, Brucella Sp dan Vibrio Sp.

Bakteri-bakteri ini bisa masuk ke dalam rahim saat hubungan seksual tidak sehat dan kebersihan di area kewanitaan tidak terjaga setelah melahirkan.

Post a Comment

Previous Post Next Post