Ginjal adalah sepasang organ yang berbentuk kacang dengan Panjang 4-5 inci yang terletak di belakang rongga abdomen (diantara rongga perut dan otot punggung) satu dimasing-masing kolumna vertebralis sedikit di atas garis pinggang. 

Setiap ginjal mendapat satu arteri renalis dan satu vena renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal di identasi ginjal yang menyebabkan organ ini berbentuk seperti kacang. Fungsi utama ginjal adalah untuk menyaring racun dan sisa-sisa makanan dan mengirimkannya ke usus, untuk kemudian dibuang dalam bentuk urine. 

Jika ginjal tidak dapat berfungsi, maka kondisi gagal ginjal akan terjadi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Satu-satunya cara untuk bisa sembuh dari kondisi ini adalah dengan melakukan transplantasi ginjal.

GAGAL GINJAL AKUT

Ginjal mengalami penurunan fungsi secara mendadak dalam waktu singkat. Ini disebabkan karena adanya gangguan tertentu yang membuat beban kerja ginjal menjadi lebih berat dari pada seharusnya, sehingga ginjal mengalami kerusakan. Beberapa gejala umum dari kondisi ini adalah sebagai berikut:

  1. Sulit buang air kecil
  2. Pembengkakan pada organ tubuh bagian bawah (kaki)
  3. Hilangnya selera makan
  4. Mual-mual dan muntah-muntah
  5. Perasaan cemas, bingung, dan mengantuk
  6. Nyeri pada tubuh bagian samping atau punggung di bawah tulang iga

FAKTOR RESIKO

  1. Terjadi perdarahan dan dehidrasi berat atau syok, sehingga membuat aliran darah pada ginjal berkurang
  2. Ginjal mengalami cedera yang parah
  3. Mengalami luka parah parah
  4. Mengalami penyakit tertentu, seperti glomerulonephritis, infeksi ginjal, penyakit janjtung, gagal hati hingga kanker ginja
  5. Infeksi parah seperti sepsis
  6. Reaksi alersi (syok anafilaksis)
  7. Setelah menjalani operasi besar

GANGGUAN GINJAL AKUT TERHADAP PENURUNAN DRASTIS LAJU FILTRASI GLOMERULUS (LFG)

1. Gagal Ginjal Akut Prerenal 

Terjadi akibat hipoperfusi ke ginjal yang menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). Etiologi gagal ginjal akut prerenal dibedakan menjadi:

A. Hipovolemia

Gagal ginjal akut prerenal dapat terjadi karena hipovolemia akibat kondisi-kondisi berikut:

  • Perdarahan
  • Akibat ginjal: poliuria dan obat-obatan diuretik
  • Akibat saluran cerna: muntah dan diare
  • Akibat sistem integumenter: luka bakar dan sindroma Steven-Johnson
  • Pankreatitis

B. Gangguan Fungsi Jantung

Gangguan fungsi jantung berikut juga dapat menyebabkan gagal ginjal akut:

  • Gagal jantung kongestif
  • Infark miokard akut
  • Emboli paru

C. Vasodilatasi Sistemik

Vasodilatasi sistemik akibat penggunaan obat antihipertensi, reaksi anafilaksis, atau sepsis, merupakan salah satu penyebab terjadinya gagal ginjal akut prerenal.

D. Peningkatan Resistensi Vaskular Renal

Terjadi akibat penggunaan obat yang menyebabkan vasokonstriksi ginjal, misalnya siklosporin. Peningkatan resistensi vaskular renal juga dapat diakibatkan oleh penggunaan obat anestesi, prosedur pembedahan, sindrom hepatorenal, dan hiperkalsemia.

E. Kegagalan Peningkatan Resistensi Arteriol Eferen Ginjal

Menyebabkan gagal ginjal akut prerenal terjadi akibat penggunaan obat antihipertensi golongan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEi) dan angiotensin receptor blockers (ARB) misalnya candesartan.


2. Gagal Ginjal Akut Renal

Terjadi akibat gangguan yang terjadi dalam ginjal seperti tubulus, glomerulus, dan pembuluh darah intrarenal. Masing-masing bagian ginjal memiliki kemungkinan etiologinya masing-masing.

A. Tubulus

Penyebab pada tubulus dibagi menjadi 2

  • Iskemik 
  • Nefrotoksik.

B. Glomerulus

Penyebab dari glomerulus, seperti:

  • Glomerulonefritis seperti glomerulonefritis akut pasca infeksi, glomerulonefritis terkait IgA dan glomerulonefritis membranoproliferatif primer
  • Nefritis terkait lupus
  • Sindrom Goodpasture (Penyakit Anti-Glomerular Basement Membrane / GBM)
  • Penyakit Wegener (glomerulonefritis terkait Anti-Neutrophil Cytoplasmic Antibody)
  • Penyakit sistemik (contoh: sindrom Sjogren, lupus, sarcoidosis)

C. Pembuluh Darah

Gagal ginjal akut renal juga dapat diakibatkan oleh gangguan pembuluh darah

  • Gangguan arteri dan vena ginjal seperti akibat trombosis, emboli, diseksi dan peradangan (vaskulitis)
  • Hipertensi maligna
  • Sindrom hemolitik uremik
  • Thrombotic thrombocytopenic purpura


3. Gagal Ginjal Akut Post Renal

Gagal ginjal akut pasca renal terjadi akibat obstruksi pada traktus urinarius, dimulai dari tubulus distal ginjal hingga uretra sehingga terjadi peningkatan tekanan intratubular. Penyebab kondisi ini adalah:

  • Pembesaran prostat, baik pembesaran prostat jinak maupun kanker prostat
  • Keganasan pada vesica urinaria dan serviks (uterus)
  • Obstruksi pada vesica urinaria akibat antidepresan trisiklik dan neurogenic bladder
  • Posisi kateter urin yang tidak tepat
  • Bekuan darah
  • Batu saluran kemih
  • Tekanan tinggi intraabdomen pada ascites besar
  • Obstruksi di uretra akibat striktur, tumor dan fimosis

GAGAL GINJAL KRONIK

Kondisi kronis merujuk pada kondisi dimana penyakit berlangsung dan memburuk dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini biasanya merupakan akibat dari beberapa faktor yang menyebabkan hilangnya fungsi ginjal secara tetap dan menyusutnya ukuran ginjal. Beberapa gejala umum dari kondisi ini adalah sebagai berikut:

  1. Kekurangan sel darah merah (Anemia)
  2. Air kemih (Urin) yang berwarna gelap atau darah pada air kemih
  3. Berkurangnya frekuensi buang air kecil
  4. Pembengkakan bagian tubuh
  5. Gangguan sulit tidur (Insomnia)
  6. Gatal-gatal pada kulit
  7. Hilangnya selera makan
  8. Kram otot
  9. Nyeri pada tubuh bagian samping
  10. Kadar protein yang tidak normal pada air kemih
  11. Sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan
  12. Perubahan berat badan secara tiba-tiba
  13. Tekanan darah tinggi
  14. Gagal fungsi ereksi pada pria

FAKTOR RESIKO

  1. Menderita diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol
  2. Memiliki penyakit autoimun, seperti penyakit lupus
  3. Menderita penyakit ginjal, seperti sindrom nefritis, glomerulonefritis, batu ginjal, atau infeksi ginjal berulang.
  4. Memiliki gangguan prostat
  5. Memiliki riwayat penyakt ginjal dalam keluarga
  6. Mengalami obesitas
  7. Memiliki kebiasaan merokok

KRITERIA GAGAL GINJAL KRONIK

Kerusakan ginjal > 3 bln, struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG):

  • Kelainan patologi 
  • Tanda kerusakan ginjal dalam darah atau urine dan pada pemeriksaan imaging
  • LFG < 60mL/m/1,73m2, > 3bln

GEJALA GAGAL GINJAL KRONIK

  1. Nafsu makan hilang / kurang
  2. Nausea (vomiting)
  3. Gatal-gatal
  4. Gangguan miksi, poli/oliguria, nokturia, dll
  5. Gejala-gejala anemia
  6. Insomnia
  7. Gelisah
  8. Gangguan mental / kesadaran (coma)

END STAGE RENAL DISEASE (ESRD) 

Gagal ginjal stadium 5 adalah tahapan terakhir dari penyakit ginjal kronis. Tahapan ini menandai bahwa ginjal sudah tidak mempu menjalani fungsinya dengan baik, yaitu untuk menyaring dan membuang “limbah” serta cairan yang berlebih dari dalam darah.

Dalam dunia medis, gagal ginjal stadium 5 lebih dikenal dengan sebutan end stage renal disease (ESRD). Fungsi ginjal penderita ESRD biasanya tidak mencapai 10 persen dari fungsi normalnya. Itu artinya, ginjal sudah hampir tidak berfungsi atau bahkan tak berfungsi sama sekali.

Sebelum mencapai gagal ginjal tahap akhir, penderita penyakit ginjal kronis akan mengalami penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Fungsi ginjal ini dapat diukur dengan hitungan laju filtrasi glomerulus (LFG). Rinciannya adalah seperti berikut:

  1. Stadium 1 (LFG di atas 90): fungsi ginjal masih bekerja secara normal, namun tanda-tanda awal penyakit ginjal mungkin sudah muncul.
  2. Stadium 2 (LFG 60-89): fungsi ginjal sedikit menurun.
  3. Stadium 3 (LFG 30-59): penyaringan zat-zat sisa dari dalam tubuh sudah mulai tidak efektif, sehingga muncul beragam keluhan.
  4. Stadium 4 (LFG 15-29): fungsi ginjal sudah sangat rendah.
  5. Stadium 5 (LFG di bawah 15): ginjal hampir tidak berfungsi, sehingga zat-zat sisa dan cairan yang berlebih menumpuk di dalam tubuh.

Post a Comment

Previous Post Next Post