Sindrom Nefrotik adalah kumpulan gejala yang menyebabkan gangguan ginjal. Kondisi ini bisa ditandai dengan proteinuria atau disebut juga albuminuria yaitu tingginya kadar protein berupa albumin pada urine akibat bocornya protein dari ginjal yang menyebabkan edema/bengkak seluruh badan, peningkatan lemak dan kolesterol dalam darah yang disebut hiperlipidemia, hiperkoagulabilitas yaitu kondisi di mana darah menjadi lebih kental (tebal dan lengket) dibanding darah normal dan ditemukannya lemak dalam urin disebut lipiduria. Sindrom Nefrotik perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gagal ginjal.
GEJALA UTAMA SINDROM NEFROTIK
1. Proteinuria/albuminuria
Proteinuria terjadi akibat adanya perubahan permeabilitas kapiler glomerulus. Dalam keadaan normal membran basal glomerulus mempunyai mekanisme penghalang untuk mencegah kebocoran protein. Mekanisme penghalang yang pertama berdasarkan ukuran molekul (size barrier), mekanisme penghalang yang kedua ialah muatan listrik (charge barrier). Pada sindrom nefrotik kedua mekanisme tersebut terganggu.
2. Hiperlipidemia
Ditandai dengan tingginya kadar kolesterol dan trigliserida. Keduanya merupakan lemak utama dalam darah. Kolesterol diproduksi secara alami di organ hati dan dapat diperoleh dari makanan berlemak, seperti telur, daging merah, dan keju, sedangkan trigliserida berasal dari kalori ekstra yang disimpan oleh tubuh. Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan sumbatan atau plak pada dinding pembuluh darah. Seiring berjalannya waktu, plak tersebut bisa meluas dan menyumbat arteri, sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
3. Hiperkoagulabilitas
Biasa dikenal dengan istilah Deep Vein Thrombosis (DVT) yaitu kondisi dimana darah berubah bentuk dari cair menjadi gel yang padat, melalui proses yang disebut koagulasi. Saat terjadi luka atau cedera, darah akan menggumpal untuk membuat perdarahan berhenti.
Pada kondisi ini akan terjadi penggumpalan darah di vena dalam sehingga menyumbat aliran darah. Bila dibiarkan, gumpalan darah ini bisa terlepas dan mengikuti aliran darah hingga menyumbat pembuluh darah arteri di paru-paru. Akibatnya, penderita akan sulit bernapas, bahkan bisa mengalami kematian.
4. Lipiduria
Kondisi yang mengakibatkan hilangnya protein, dan lemak yang banyak dalam urin karena terjadi kerusakan pada saluran filtrasi ginjal akibat adanya peradangan atau pembentukan jaringan hyalin.
MANIFESTASI KLINIS
- Edema
- Gangguan gastrointestinal, seperti diare yang sering dialami pada penderita dengan edema masif
- Hepatomegali, diakibatkan oleh sintesis albumin yang meningkat
- Beberapa pasien mengeluh nyeri perut, diakibatkan oleh pegumpulan cairan pada dinding perut atau akibat dari pembengkakan hati
- Hipertensi
MEKANISME TERJADINYA EDEMA/BENGKAK SELURUH TUBUH
1. Teori Underfill
Menurunnya tekanan onkotik intravascular, cairan keluar ke ruang interstisial, dengan meningkatnya permeabilitas glomerulus, albumin keluar, terjadinya proteinuria/albuminuria, menurunnya tekanan onkotik koloid plasma intravascular, meningkatnya cairan transudat melewati dinding kapiler dari ruang intravaskular ke ruang interstisial, edema.
2. Teori Overfill / overflow
- Menjelaskan bahwa retensi natrium adalah defek renal utama. Retensi natrium oleh ginjal menyebabkan cairan ekstraseluler meningkat sehingga terjadi edema.
- Penurunan laju filtrasi glomerulus akibat kerusakan ginjal akan menambah retensi natrium dan edema.
PENATALAKSANAAN
1. Obat Kortikosteroid
Obat ini berfungsi untuk menangani peradangan pada ginjal atau mengobati penyakit peradangan penyebab sindrom nefrotik, seperti lupus atau amioloidosis. Contoh obat ini adalah methylprednisolone.
2. Obat Antihipertensi
Obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang bisa meningkat saat terjadi kerusakan ginjal. Selain itu, obat darah tinggi dapat mengurangi jumlah protein yang terbuang melalui urine. Contoh obat ini adalah obat ACE inhibitor, seperti enalapril atau catropril.
3. Obat Diuretik
Fungsi obat diuretik adalah untuk membuang cairan yang berlebihan dari dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi gejala edema. Contoh obat ini adalah furosemide.
4. Obat Pengencer Darah
Fungsi obat ini adalah untuk menurunkan risiko penggumpalan darah yang merupakan komplikasi dari sindrom nefrotik. Contoh obat ini adalah heparin.
5. Obat Penisilin
Penisilin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mencegah infeksi yang merupakan komplikasi dari sindrom nefrotik.
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS PENDERITA SINDROM NEFROTIK
Komplikasi berupa:
- Kelainan koagulasi dan timbulnya trombosis
- Hipertensi
- Hiperlipidemia dan lipiduria
- Infeksi
Prognosis umumnya baik, kecuali pada keadaan-keadaan sebagai berikut:
- Disertai oleh hipertensi
- Disertai hematuria (BAK berdarah)
- Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder yaitu berhubungan dengan penyakit atau kelainan sistemik, seperti keganasan. Diantara keganasan tersebut adalah penyakit Hodgkin yang ditandai dengan limfadenopati.
- Pengobatan yang terlambat, diberikan setelah 6 bulan dari timbulnya gambaran klinis