Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah atau biasa dengan sebutan Lower Esophageal Sphincter (LES).

Normalnya, katup ini akan terbuka untuk memungkinkan makanan serta minuman masuk menuju lambung dan dicerna. Setelah makanan atau minuman masuk ke lambung, katup ini akan tertutup kencang guna mencegah isi lambung kembali naik ke kerongkongan.

Namun pada penderita GERD, katup ini melemah, sehingga tidak dapat menutup dengan baik. Hal ini mengakibatkan isi lambung yang berisi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan. Apabila kondisi ini terjadi terus-menerus, lapisan kerongkongan akan mengalami iritasi hingga peradangan dan lama kelamaan menjadi lemah.


GEJALA PADA GERD 

Gejala yang biasa terjadi saat asam lambung naik adalah rasa asam atau pahit di mulut dan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati. Kedua gejala ini biasanya akan semakin memburuk saat penderita membungkuk, berbaring, atau setelah makan.


GEJALA PADA GERD APAKAH SAMA DENGAN SERANGAN JANTUNG?

Penting untuk diketahui bahwa gejala GERD terkadang disalahartikan dengan serangan jantung, karena keduanya sama-sama menimbulkan sensasi perih di dada dan nyeri ulu hati. Akan tetapi, gejala kedua peyakit ini bisa dibedakan.

Nyeri ulu hati atau nyeri dada karena serangan jantung biasanya dirasakan sangat berat, menjalar hingga ke lengan, leher, atau rahang, dan biasanya muncul setelah melakukan aktivitas fisik. Sedangkan nyeri ulu hati karena gejala GERD umumnya disertai adanya rasa asam pada mulut, tidak diperparah oleh aktivitas fisik, tidak menyebar hingga ke lengan atau leher, dan dirasakan semakin berat saat berbaring.


TANDA KLINIS DARI PENYAKIT GERD

  1. Disfagia
  2. Odynofagia
  3. Bleeding
  4. Berat Badan Turun
  5. Mual dan Muntah


FAKTOR RESIKO  

Beberapa kebiasaan dan aktivitas tertentu dikaitkan dengan perburukan kondisi kenaikan asam lambung. Aktivitas tersebut termasuk: 

  1. Merokok 
  2. Makan dalam porsi besar atau makan larut malam 
  3. Mengonsumsi makanan pemicu tertentu, seperti makanan berlemak atau gorengan Mengonsumsi minuman tertentu, seperti alkohol atau kopi 
  4. Menggunakan obat tertentu, seperti aspirin


HUBUNGAN GERD DAN MOTILITAS

  1. Kelainan motorik/motilitas esofagus akan berakibat gangguan terhadap bersihan lumen dari refluksat
  2. Lamanya kontak refluksat dengan mukosa esofagus disertai dengan frekuensi refluks akan dapat berakibat terjadinya GERD
  3. Jika sudah mengalami kerusakan terhadap tonus (otot) dari Lower Esophageal Sphincter (LES) juga dapat berakibat lebih beratnya kelainan


HUBUNGAN GERD DAN HELICOBACTER PYLORI 

Suatu penyakit yang disebabkan oleh Helicobacter pylori, yaitu bakteri yang dapat hidup di dalam lambung. Infeksi ini dapat terjadi ketika bakteri menyerang serta merusak dinding lambung.

Pada kondisi normal, lambung akan mengeluarkan asam untuk membunuh bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaan bersama makanan. Akan tetapi, Helicobacter pylori dapat hidup dalam asam, sehingga asam lambung menjadi tidak efektif dalam membunuh bakteri tersebut.

Infeksi Helicobacter pylori biasanya tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, jika terjadi terus menerus, infeksi Helicobacter pylori dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan, seperti gastritis (maag akut atau maag kronis) dan gerd / tukak lambung.


PENYEBARAN INFEKSI HELICOBACTER PYLORI

Infeksi Helicobacter pylori disebabkan oleh adanya bakteri Helicobacter pylori di dalam lambung. Bakteri ini dapat menyebar dengan cara:

  1. Kontak mulut atau air liur antara penderita dengan orang sehat
  2. Fecal-oral, yaitu melalui kotoran penderita yang tidak dibersihkan dengan benar
  3. Konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi bakteri


PENATALAKSANAAN GERD

  1. Perubahan Gaya Hidup
  2. Antasida (Aluminium hidroksida, kalsium karbonat, magnesium karbonat, magnesium trisilikat, magnesium hidroksida, dan natrium bikarbonat)
  3. H-2 Receptor Blockers (Cimetidine, famotidine, nizatidine, dan ranitidine)
  4. Proton Pump Inhibitors (PPI) (Esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, pantoprazole, rabeprazole, dan dexlansoprazole)
  5. Antibiotik (Diberikan jika ada kecurigaan helicobacter pylori)


KOMPLIKASI GERD

  • Esofagitis

Terjadinya esofagitis apabila isi beserta asam lambung masuk ke dalam esofagus kemudian merusak permukaan mukosa dari esofagus.

  • Striktur

Striktur esofagus disebabkan karena ulkus-ulkus yang terdapat pada esofagus telah pulih namun membentuk suatu jaringan fibrosis. Selanjutnya jaringan fibrosis tersebut lama kelamaan akan menyusut dan menyempit sehingga lumen esofagus pun ikut menyempit. Penyempitan ini disebut dengan striktur. 

  • Barret Esofagus

Merupakan bentuk komplikasi dari gerd derajat berat dimana terjadi metaplasia dari sel epitel squamous berubah menjadi esofagus columnar. Barret merupakan factor resiko terjadinya adenoca esofagus. 

  • Mallory-Weiss Tear

Merupakan mukosa linear yang robek(ruptur) pada gastroesofageal junction yang sering diakibatkan oleh muntah, ketika tear mengganggu submukosa arteriola, dapat menyebabkan perdarahan cepat


HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN DALAM MODIFIKASI GAYA HIDUP

  1. Meninggikan posisi kepala pada saat tidur serta menghindari makan sebelum tidur dengan tujuan umuk meningkatkan bersihan asam selama tidur serta mencegah refluks asam dari lambung ke esophagus
  2. Berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol karena keduanya dapat menurunkan torus LES sehingga secara langsung mempengaruhi sel-sel epitel
  3. Mengurangi konsumsi lemak serta mengurangi jumlah makanan yang dimakan karena keduanya dapat menimbulkan distensi lambung
  4. Menurunkan berat badan pada pasien kegemukan serta menghindari pakaian ketat sehingga dapat mengurangi tekanan intra abdomen
  5. Menghindari makanan/minuman seperti coklat, teh, peppermint, kopi dan minuman bersoda karena dapat menstimulasi sekresi asam
  6. Jika memungkinkan menghindari obat-obat yang dapat menurunkan tonus LES seperti anti kolinergik, teofilin, diazepam, opiat, antagonis kalsium, agonist beta adrenergik, progesteron.

Post a Comment

Previous Post Next Post