Vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan ada bermacam-macam, ada vaksin yang memanfaatkan virus corona yang telah dilemahkan atau ada juga yang memanfaatkan teknologi rekayasa genetik seperti vaksin jenis mRNA. Layaknya obat dan vaksin, pengembangan vaksin covid-19 harus melalui tiga tahap uji klinis. Setelah memenuhi ketiga tahap uji klinis tersebut dan dinyatakan efektif serta aman digunakan, vaksin covid-19 baru bisa mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
1. Sinovac
Sinovac merupakan jenis vaksin yang diproduksi perusahaan biofarmasi China, Sinovac BioTech. Vaksin Sinovac termasuk tipe vaksin whole virus yang memanfaatkan virus SARs-CoV-2 nonaktif artinya virus tersebut sudah tidak dapat menginfeksi tubuh tapi dapat sebagai pemicu pembentukan imunitas dalam tubuh. Vaksin Sinovac memiliki berbagai angka efikasi dari beberapa negara yang telah melakukan uji coba. Dalam uji coba di Brazil, vaksin sinovac memiliki efikasi sebesar 50,65%. Uji coba di Turki, vaksin sinovac mencapai angka efikasi sebesar 91,25% dan untuk uji coba di Indonesia mencapai angka efikasi sebesar 65,3%. Setelah mendapatkan izin dari lembaga penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) vaksin sinovac mulai digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.
2. AstraZeneca
Merupakan vaksin yang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi dari Inggris bersama Universitas Oxford, vaksin ini termasuk tipe vaksin viral vector yang memanfaatkan adenovirus simpanse yang sudah dilemahkan sehingga tidak berbahaya dengan cara mengantarkan protein spike dari Covid-19 ke dalam sel tubuh, sehingga memicu pembentukan antibodi. Hasil efikasi vaksin AstraZeneca berkisar angka 70%. Setelah mendapatkan izin dari lembaga penggunaan darurat yaitu World Health Organization (WHO) vaksin ini mulai didistribusikan dan digunakan di berbagai negara.
3. Pfizer
Bernamakan lengkap Pfizer-BioNTech yaitu jenis vaksin pertama di dunia yang diberikan untuk masyarakat, vaksin ini merupakan hasil kolaborasi antara perusahaan bioteknologi dari Jerman, BioNTech dengan perusahaan farmasi asal Amerika, Pfizer. Vaksin Pfizer merupakan tipe messenger RNA (mRNA) atau vaksin asam nukleat. Kandungan yang terkandung dari vaksin ini menggunakan materi genetik yaitu protein spike dari Covid-19 yang dimanfaatkan untuk memberikan instruksi kepada sel tubuh kita agar membentuk antibodi. Vaksin Pfizer memiliki angka efikasi sebesar 95% dan telah mendapatkan izin dari lembaga penggunaan darurat yaitu World Health Organization (WHO).
4. Moderna
Vaksin moderna merupakan jenis vaksin yang dapat digunakan untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 atau Covid-19. Vaksin moderna sama seperti vaksin pfizer yaitu merupakan tipe messenger RNA (mRNA) yang telah dikembangkan di Amerika pada tahun 2020 oleh Moderna and Vaccine Research Center at the National Institute of Allergy and Infectious Disease. Vaksin moderna dengan cara kerjanya yaitu dengan komponen materi genetik yang memicu sistem kekebalan tubuh memproduksi spike protein yang merupakan bagian dari Covid-19. Vaksin moderna telah mendapatkan izin penggunaan darurat untuk mencegah infeksi Covid-19, dan memiliki angka efikasi sebesar 94,1%.
5. Sinopharm
Vaksin sinopharm adalah vaksin Covid-19 yang dibuat oleh China dan telah diujikan di beberapa negara lainnya, vaksin ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin sinovac, yaitu virus yang dilemahkan atau yang telah diinaktivasi. Vaksin sinopharm telah mendapatkan izin penggunaan darurat dan izin sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan angka efikasi sebesar 78,2%.