Hiperpigmentasi merupakan kondisi munculnya bercak gelap pada kulit. Penyebabnya bisa bermacam-macam salah satunya akibat inflmasi/peradangan. Saat terjadi luka, kulit akan terkikis dan trombosit/platelet (keeping darah) akan membentuk bekuan darah di atas luka agar tidak banyak darah yang keluar.
Bercak kehitaman atau hiperpigmentasi pada kulit dapat terjadi akibat pigmen yang berlebihan dan saat terjadi penyembuhan jaringan yang luka. Hiperpigmentasi ini timbul akibat penimbunan sel inflamasi/radang pada kulit sehingga mengaktifkan zat melanin pewarna kulit. Pada umumnya, bercak hitam tersebut akan berangsur menghilang dengan sendirinya seiring waktu.
HUBUNGAN HIPERPIGMENTASI DENGAN ZAT MELANIN
Hiperpigmentasi kulit terjadi ketika tubuh memproduksi zat melanin dalam jumlah berlebihan. Melanin sendiri merupakan zat pigmen yang berperan dalam memberi warna kulit tubuh. Bercak gelap pada kulit ini umumnya bisa timbul di bagian tubuh tertentu, namun bisa juga di seluruh tubuh.
Macam-macam warna kulit manusia dipengaruhi oleh zat pigmen tubuh yang disebut melanin. Melanin juga turut berperan dalam memberi warna rambut dan mata. Jika melanin dalam tubuh terlalu banyak, maka warna tubuh akan semakin gelap. Begitu pula sebaliknya, jika tubuh memproduksi sedikit melanin maka warna kulit pun menjadi lebih pucat.
FAKTOR PENCETUS
- Genetik
- Gangguan nutrisi Kekurangan protein, asam folat, vitamin B12
- Hormonal Hormone estrogen dan progesteron
- Sinar uv/matahari
- Kosmetika Kosmetik yang bersifat fototoksik, parfum dan kosmetika pewanggi
- Obat-obatan oral Obat obat tertentu seperti arsen, merkuri, bistmuth, minosiklin dll
- Inflamasi (peradangan)
- Keganasan
MEKANISME
Hiperpigmentasi akibat peradangan yang terjadii pada kulit. Intensitas warna dan persistensi hiperpigmentasi seimbang dengan derajat radang yang terjadi. Radang kulit bisa berasal dari penyakit kulit seperti jerawat, eksim, alergi maupun tindakan perwatan kulit wajah seperti peeling kimia dan laser. Hiperpigmentasi pasca radang adalah hiperpigmentasi yang dalamnya dapat terjadi pada epidermis (lapisan kulit luar) dan dermis (lapisan kulit dalam) bahkan keduanya.
KELAINAN AKIBAT HIPERPIGMENTASI
1. Melasma
Melasma ditandai dengan adanya bercak hiperpigmentasi dengan bentuk yang tidak teratur dan umunya berpola simertis dikedua sisi wajah. Melasma merupakan hiperpigmentasi yang paling sering terjadi,terutama didaerah yang sering terpapar matahari diwajah.
Bentuk melasma dari segi lokasi dikenal 3 jenis yaitu:
- Tipe Sentrofacial: terjadi pada pipi,kening, bibir atas, hidung, dan dagu.Merupakan jenis yang paling banyak
- Tipe Malar: yang mengenai pipi dan hidung
- Tipe mandibular: yang mengenai rahang bawah
Melasma pada wanita sering terjadi di masa kehamilan atau karena mengonsumsi pil keluarga berencana (KB), Melasma yang muncul di masa kehamilan disebut dengan kloasma.
2. Lentigo
Lentigo ditandai dengan munculnya bintik bulat cokelat atau hitam pada kulit, seperti di wajah, lengan, atau punggung tangan. Bintik yang muncul berukuran sekitar 0,2-2 cm dan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Lentigo juga biasa dialami oleh orang-orang berusia paruh baya atau lanjut usia. Seiring pertambahan usia, bercak lentigo bisa terus bertambah.
Berdasarkan penyebabnya, lentigo bisa dibagi menjadi 2 jenis, yakni:
- Solar lentigo, disebabkan oleh paparan sinar matahari.
- Nonsolar lentigo, disebabkan oleh penyakit kelainan bawaan seperti sindrom Peutz-Jeghers.
3. Hiperpigmentasi Setelah Inflamasi
Kondisi yang bernama lain hiperpigmentasi pasca inflamasi ini ditandai dengan bercak kecoklatan pada kulit di bagian tubuh tertentu yang mengalami cedera atau peradangan sebelumnya. Ukuran bercak besar namun bentuknya tidak beraturan.
Bercak hitam ini disebabkan karena cedera (misalnya luka bakar), reaksi alergi, efek samping obat-obatan, serta peradangan pada kulit, seperti jerawat atau eksim. Hiperpigmentasi pasca inflamasi juga dapat terjadi pada orang yang melakukan prosedur perawawatan kult tertentu, seperti laser dan mikrodermabrasi.
4. Efelid (Frekel)
Suatu hiperpigmentasi berupa bercak-bercak hitam atau coklat pada kulit. Efelid berukuran kecil (3-5 mm) dan sering terlihat pada daerah terkena sinar matahari seperi muka, wajah dan lengan. Efelid sering mengenai orang di eropa dan di Indonesia.
Efelid terdapat pada mereka yang berkulit terang atau berdarah campuran eropa. Intensitas warna efelid akan bertambah jika terpajan sinar matahari dan pada musim panas dan sebaliknya. Efelid disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan secara autosomal dominan sehingga akan terlihat beberapa anggota keluarga menderita hal yang sama. Namun hiperpigmentasi dapat lebih jelas pada keadaan cuaca panas dan pajanan sinar matahari pada daerah terkena.
5. Hiperpigementasi Akibat Efek Samping
Merupakan tipe hiperpigmentasi yang terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu. Obat tersebut bisa berupa obat antimalaria, obat jantung (amiodarone), maupun kemoterapi, seperti bleomycin dan busulfan. Sedangkan bahan kimia yang memicu hiperpigmentasi adalah perak, emas dan merkuri.
Bercak yang timbul biasanya berwarna kecoklatan, keabu-abuan, kebiru-biruan, atau abu kebiruan. Umumnya bercak dapat menyebar, sedangkan bentuk dan pola bercak bisa tergantung pada obat yang dikonsumsi. Bercak-bercak ini umumnya timbul di wajah (terutama bibir), tangan, kaki, atau alat kelamin. Jika bercak muncul cepat meluas, terdapat luka, dan nyeri, mungkin indikasinya adalah kanker kulit.
CARA MENGHILANGKAN
1. Konsumsi Vitamin C
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa krim atau salep yang mengandung vitamin C dan asam kojic mampu mencerahkan sekaligus mengurangi hiperpigmentasi kulit. Kombinasi bahan tersebut dapat menghambat enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan melanin.
2. Krim Pelembab
Krim yang dijual bebas maupun krim dengan resep dokter bisa juga jadi pilihan. Pilihlah produk yang mengandung hidroquinon dan tretinoin. Kombinasi keduanya diketahui efektif membantu mencerahkan kulit. Krim dengan kandungan gliserin, asam hyaluronic, dan retinol juga bisa jadi pilihan. Kombinasi bahan tersebut mampu meningkatkan regenerasi sel kulit dan bekerja lebih efektif dalam mencerahkan kulit.
3. Chemical Peeling
Teknik untuk mendorong pelepasan sel agar mempercepat proses pengelupasan sel pigmen dengan zat kimia.
4. Microdermabrasi
Merupakan metode ekfoliasi kulit lapisan atas dengan mengunakan diamond yang halus.
5. Laser
Umumnya hiperpigmentasi yang diobati dengan krim khusus akan hilang. Namun jika tidak kunjung hilang, maka diperlukan metode perawatan lainnya, seperti laser yaitu Mengunakan panjang gelombang tertentu untuk hancurkan melanin.