SEPUTAR PENYAKIT REMATIK

Gangguan kesehatan ini masuk ke dalam kelompok penyakit autoimun. Ini kondisi di mana sel-sel pertahanan tubuh menyerang organ tubuh. Dalam kasus rematik, bagian yang lebih banyak diserang adalah persendian. Sejauh ini, penyebab rematik masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, penyakit autoimun ini lebih banyak menyerang wanita dan pada rentang usia 20-40 tahun. Semakin bertambah usia, risiko munculnya rematik pun ikut meningkat. Hal ini disebabkan oleh cairan pelumas sendi mulai berkurang produksinya sehingga mudah timbul peradangan sendi.

Pada awalnya, nyeri sendi karena rematik mungkin tidak terlalu mengganggu. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit tersebut dapat berkembang dan nyeri di persendian akan terasa semakin berat. Peradangan yang terjadi di sendi pun akan terasa semakin hebat.

Pada kasus rematik, bagian tubuh yang terkena adalah persendian. Karena itulah, mandi malam bukanlah penyebab tunggal dari rematik Akan tetapi mandi malam hari bagi penderita rematik, yakni dapat memperparah keluhan nyeri sendi karena rasa dingin yang muncul karena mandi saat malam hari akan membuat nyeri sendi semakin parah.

TERNYATA MANDI MALAM MENGGUNAKAN AIR DINGIN YANG BERBAHAYA

Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Bahaya mandi di malam hari hanya bisa terjadi ketika dilakukan terlalu sering dan tidak memerhatikan faktor risikonya. Bahaya mandi di malam hari boleh dilakukan, asal menggunakan air hangat. Memerhatikan faktor risikonya juga harus dilakukan. Terutama kondisi kesehatan, suhu udara, dan suhu air yang akan digunakan untuk mandi saat itu mengakibatkan masalah Kesehatan.
Hal ini disebabkan karena air dingin akan membuat sendi terasa nyeri dan menyebabkan peradangan. Kondisi ini juga akan berakibat pada perubahan komposisi cairan sendi hingga memicu pembengkakan dan rasa panas pada area persendian.
Jika bahaya mandi di malam hari menggunakan air dingin tidak diperhatikan, umumnya akan memicu demam dan hidung yang meler. Hingga akan menjadi penyebab penyakit persendian, gangguan metabolisme, dan nyeri otot.

REMATIK SEBAGAI PENYAKIT AUTOIMUN

Kelainan fungsi sistem imun dapat menyebabkan penyakit imun dalam du acara umum: penyakit imunodefisiensi (respons imun terlalu lemah) dan serangan imun yang tidak sesuai (respons imun yang berlebihan atau salah sasaran). Penyakit imunodefisiensi terjadi jika sistem imun gagal berespons secara adekuat terhadap invasi asing. Penyakit ini dapat bersifat kongenital (terdapat sejak lahir) atau didapat (non-herediter), dan mungkin hanya mengganggu imunitas yang diperantai oleh antibodi, imunitas yang diperantai oleh sel, atau keduanya.

Rheumatoid arthritis atau rematik adalah salah satu penyakit autoimun. Artinya, penyakit ini disebabkan oleh sistem imun atau kekebalan yang menyerang jaringan tubuh yang sehat. 
Pada penderita rematik, sistem imun menyerang sinovium, yaitu lapisan selaput yang mengeliling persendian. Kondisi ini menyebabkan sendi meradang dan bengkak, hingga menimbulkan rasa nyeri.

FAKTOR RESIKO REMATIK

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena rheumatoid arthritis adalah:
  1. Berjenis kelamin wanita
  2. Usia paruh baya
  3. Riwayat keluarga
  4. Obesitas
  5. Kebiasaan merokok
  6. Paparan lingkungan, seperti asbes atau silika

KOMPLIKASI DARI REMATIK

Penyakit rheumatoid arthritis dapat menyebabkan beberapa kondisi kesehatan lain, yang lebih bahaya dan terkadang bisa mengancam nyawa. Beberapa komplikasi dari penyakit rheumatoid arthritis atau rematik adalah:

1. Osteoporosis
Penyakit rematik berikut dengan pengobatannya dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, yaitu kondisi yang melemahkan tulang dan bisa membuat tulang menjadi rentan patah.

2. Rheumatoid Nodules
Rheumatoid nodules adalah benjolan keras yang muncul di bawah kulit. Benjolan ini paling sering terbentuk di sekitar titik-titik tekanan, seperti siku, tetapi bisa juga terbentuk di bagian tubuh manapun, termasuk paru-paru.

3. Sindrom Sjogren
Penderita rheumatoid arthritis lebih mungkin mengalami sindrom Sjogren, yaitu kelainan yang menurunkan jumlah kelembapan di mata dan mulut Anda, sehingga menyebabkan mata dan mulut menjadi kering.

4. Infeksi
Penyakit rematik dan pengobatan yang dijalani dapat merusak sistem kekebalan. Adapun kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

5. Carpal Tunnel Syndrome
Carpal tunnel syndrome adalah tekanan pada saraf di pergelangan tangan Anda. Jika rheumatoid arthritis memengaruhi sendi di pergelangan tangan, peradangan dapat menekan saraf di tangan dan jari Anda sehingga timbul carpal tunnel syndrome dengan gejala sakit, mati rasa, dan kesemutan di jari dan sebagian tangan.

6. Masalah Jantung
Rematik dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pada jantung. Pasalnya penyakit ini dapat menimbulkan penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah arteri, serta peradangan pada kantung yang membungkus jantung Anda.

7. Penyakit Paru-Paru
Seseorang dengan penyakit RA dapat berisiko mengalami peradangan di jaringan paru-paru, yang dapat menyebabkan gejala sesak napas.

8. Limfoma
Limfoma adalah salah satu jenis kanker darah yang berkembang di sistem limfatik. Jika Anda memiliki RA, Anda lebih berisiko terkena penyakit ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post