Sebuah riset mengungkapkan bahwa mendengarkan musik kesukaan ternyata mampu memperkuat kinerja jantung dan membantu pemulihan bagi para penderita penyakit jantung. Pada saat seseorang berolahraga dan mendengarkan musik favorit, tubuh melepaskan zat biokimia alami yang disebut dengan endorfin. Endorfin dapat meminimalisirkan keluhan rasa sakit serta dapat memicu peningkatan kesehatan jantung.
Musik instrumental yang tanpa lirik justru dinilai lebih mendatangkan efek baik dibanding dengan musik berlirik, karena tidak jarang ada beberapa kalimat yang terdapat pada lirik lagu yang memicu rasa jengkel dan berakibat pada peningkatan aliran darah. Kegiatan mendengarkan musik kesukaan dan berolahraga dengan teratur dapat membantu peningkatan fungsi jantung sehingga cara ini dapat menjadi metode tambahan dalam proses rehabilitasi pasien dengan penyakit jantung seperti Coronary Artery Disease (CAD).
HORMON ENDORFIN SEBAGAI PENGHILANG STRES DAN PEREDA SAKIT ALAMI
Ketika sedih atau stres sebagian orang memilih untuk menyendiri atau melakukan hal negatif guna melampiaskan apa yang dirasakannya. Padahal, di dalam tubuh kita sudah terdapat hormon endorfin yang bisa memberikan energi positif. Hormon endorfin diproduksi oleh kelenjar hipofisis dan sistem saraf pusat otak manusia. Selain berpengaruh sebagai analgesik, yang berarti mengurangi persepsi rasa sakit, endorphin juga dapat bertindak sebagai penenang. Selain berolahraga, salah satu pemicu utama pengeluaran hormon endorfin yaitu mendengarkan musik favorit
BEROLAHRAGA DAN MENDENGARKAN MUSIK UNTUK KESEHATAN JANTUNG
Untuk memiliki jantung yang sehat dan kuat, olahraga saja tidak cukup. Mendengarkan musik favorit yang dikombinasikan dengan rutin berolahraga akan memberikan hasil paling maksimal bagi kesehatan jantung. Menikmati musik akan mempengaruhi emosional seseorang, karena itu sering mendengarkan musik yang disenangi akan merangsang zat-zat kimia (hormon) yang dilepaskan oleh otak manusia yang berpengaruh pada kesehatan jantung. Hormon endorfin adalah senyawa kimia dalam tubuh untuk mengendalikan respon tubuh terhadap stres. Respon yang dapat dihindari dari stres berupa nafas cepat, detak jantung menjadi cepat, otot jantung menjadi kaku, dan tekanan darah meningkat.
RESIKO STRES TERHADAP KESEHATAN JANTUNG MANUSIA
Ada berbagai hal yang dapat membuat seseorang stres, mulai dari aktivitas harian yang padat, tugas kuliah yang menumpuk, dan masalah pribadi lainnya. Meski stres adalah bagian normal dari kehidupan namun stres dalam jangka panjang dapat membawa efek buruk pada kesehatan tubuh termasuk mengganggu kesehatan jantung. Pada dasarnya, stres merupakan reaksi alami tubuh yang muncul ketika menghadapi situasi yang sulit. Ketika tubuh mengalami stres, detak jantung akan meningkat dan tekanan darah juga meningkat. Stres juga terkait dengan penurunan kualitas endothelium, yaitu lapisan pelindung dalam pembuluh darah. Hal ini diperkirakan dapat memicu peradangan yang kemudian menyebabkan penumpukan kolesterol dan lemak pada arteri koroner. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama akan beresiko mengalami gangguan jantung.
Humor dan tertawa dapat mengurangi, menghilangkan, bahkan mencegah stres serta berbagai keluhan dan penyakit akibat stres.Tertawa juga berperan sebagai analgesik karena tertawa dapat meningkatkan sekresi endorfin serta dapat mengurangi ketegangan otot jantung. Stres dan rasa sakit adalah dua faktor paling umum yang menyebabkan pelepasan endorfin. Endorfin berinteraksi dengan reseptor opioid di otak untuk mengurangi persepsi kita tentang rasa sakit dan bertindak serupa dengan obat-obatan seperti morfin dan kodein. Berbeda dengan obat opioid, aktivasi reseptor opioid oleh endorfin tubuh tidak menyebabkan kecanduan atau ketergantungan.
Sel-sel otot jantung mengandung banyak mitokondria, yaitu organel dependen-O2.
Hingga 40% volume sel otot jantung ditempati oleh mitkondria yang menunjukkan betapa bergantungnya jantung pada penyaluran O2 dan metabolisme aerobik untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk kontraksi. Otot jantung juga memiliki banyak miogblobin yang menyimpan O2 dalam jumlah terbatas di jantung untuk dapat digunakan segera.
Meskipun semua darah melewati jantung, otot jantung tidak dapat menyerap O2 atau nutrien dari darah di dalam rongga-rongganya karena dua alasan. Pertama, lapisan endokardium kedap air tidak memungkinkan darah mengalir dari rongga jantung ke dalam miokardium. Kedua, dinding jantung terlalu tebal untuk difusi O2 dan zat lain dari darah di dalam rongga ke masing-masing sel jantung. Karena itu, seperti jaringan lainnya di tubuh, otot jantung harus menerima darah melalui pembuluh darah, secara spesifik melalui sirkulasi koronaria. Saat kita berolahraga dan mendengarkan musik maka tubuh mampu menimbulkan perasaan senang sehingga membuat kita berenergi dan efektif untuk mengobati stres.