Peristiwa yang terjadi pada jantung dimulai dari awal sebuah denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung. Setiap siklus diawali oleh pembentukan potensial aksi spontan di dalam simpul sinus. Simpul ini terletak pada dinding lateral superior atrium kanan dekat muara vena cava superior, selanjutnya potensial aksi menjalar dari sini dengan kecepatan tinggi melalui kedua atrium dan kemudian melalui berkas A-V ke ventrikel. 

Oleh karena adanya pengaturan khusus dalam sistem konduksi dari atrium menuju ke ventrikel, ditemukan perlambatan selama lebih dari 0,1 detik ketika impuls jantung dihantarkan dari atrium ke ventrikel. Keadaan ini memungkinkan atrium untuk berkontraksi mendahului kontraksi ventrikel, serta memompakan darah ke dalam ventrikel sebelum terjadi kontraksi ventrikel yang kuat. 

Jadi atrium itu bekerja sebagai pompa pendahulu bagi ventrikel dan ventrikel selanjutnya akan menyediakan sumber kekuatan utama untuk memompakan darah ke sistem pembuluh darah tubuh.


SISTOLIK dan DIASTOLIK

Siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolik yaitu periode pengisian jantung dengan darah yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang disebut sistolik. Lama berlangsungnya keseluruhan siklus jantung, termasuk sistol dan diastol berbanding terbalik dengan frekuensi denyut jantung. Sebagai contoh bila frekuensi denyut jantung adalah 72 denyu/menit, lama siklus jantung 1/72 denyut/menit sekitar 0,0139 menit/denyut atau 0,833 detik/denyut.


FUNGSI ATRIUM SEBAGAI POMPA PENDAHULU

Pada keadaan normal, darah mengalir secara terus-menerus dari vena-vena besar menuju ke atrium; kira-kira 80% dari darah tersebut akan mengalir langsung melewati atrium dan masuk ke dalam ventrikel bahkan sebelum atrium berkontraksi. Selanjutnya kontraksi atrium biasanya menyebabkan tambahan pengisian ventrikel sebesar 20%. Oleh karena itu, atrium dikatakan berfungsi sebagai pompa primer yang meningkatkan efektivitas pompa ventrikel sebanyak 20%.

Namun jantung bahkan dapat terus bekerja pada keadaan tanpa tambahan efektivitas sebesar 20% tersebut, karena secara normal jantung mempunyai kemampuan untuk memompakan darah 300-400% lebih banyak darah dari pada yang dibutuhkan oleh tubuh pada keadaan istirahat. Oleh karena itu bila atrium gagal berfungsi, perbedaan ini tidak terlalu diperhatikan kecuali orang tersebut berolahraga, maka adakalanya timbul gejala gagal jantung akut, terutama sesak nafas.


FUNGSI VENTRIKEL SEBAGAI POMPA

Selama fase sistol ventrikel sejumlah besar darah berkumpul dalam atrium kiri dan kanan. karena katup A-V tertutup. Oleh karena itu, segera sesudah sistol selesai dan tekanan ventrikel turun lagi sampai ke nilai diastolnya yang rendah, tekanan yang cukup tinggi, yang telah terbentuk di dalam atrium selama fase sistol ventrikel, segera mendorong katup A-V agar terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, keadaan ini disebut sebagai periode pengisian cepat pada ventrikel.


PENGOSONGAN VENTRIKEL SELAMA SISTOLIK

  • Periode Kontraksi Isovolemik (Isometrik) 

Segera sesudah ventrikel mulai berkontraksi, tekanan ventrikel meningkat dengan tiba-tiba sehingga menyebabkan katup A-V menutup. Selanjutnya dibutuhkan tambahan waktu sebanyak 0,02-0,03 detik bagi ventrikel agar dapat menghimpun tekanan yang cukup untuk mendorong katup semilunaris (katup aorta dan katup pulmonalis) agar terbuka melawan tekanan di dalam aorta dan arteri pulmonalis. Oleh karena itu, selama periode ini, akan terjadi kontraksi di dalam ventrikel, namun belum ada pengosongan.

  • Periode Ejeksi

Bila tekanan ventrikel kiri meningkat sedikit di atas 80 mmHg dan tekanan ventrikel kanan meningkat sedikit di atas 8 mmHg, maka tekanan ventrikel ini akan mendorong katup semilunalis agar terbuka. Segera setelah itu, darah mulai mengalir keluar dari ventrikel sekitar 70% dari proses pengosongan darah terjadi selama 1/3 pertama dari periode ejeksi dan 30% sisa pengosongan terjadi selama 2/3 berikutnya.

  • Periode Relaksasi Isovolemik (Isometrik)

Pada akhir sistolol, relaksasi ventrikel mulai terjadi secara tiba-tiba, sehingga baik tekanan intraventrikel kiri maupun kanan menurun dengan cepat. Peninggian tekanan di dalam arteri besar yang berdilatasi, yang baru saja diisi dengan darah yang berasal dari ventrikel yang berkontraksi, segera mendorong darah ini menutup katup aorta dan katup pulmonalis dengan keras. Selama 0,03-0,06 detik berikutnya, otot ventrikel terus berelaksasi meskipun volume ventrikel tidak berubah, sehingga menyebabkan periode relaksasi isovolemik (isometrik).

Post a Comment

Previous Post Next Post